About


Usaha mendigitalisasi kamus Sunderman ini muncul sementara satu WhatsApp grup Membahas Bahasa Nias mencanangkan program lima tahun mengembangkan bahasa Nias di era digital.

Rencana program tsb. terdiri dari tiga bagian: dokumentasi, standardisasi dan promosi.

Salah satu komponen program tsb. adalah menyediakan "alat" yang memudahkan pengguna bahasa Nias di era digital bisa berkomunikasi lebih lancar dalam bahasa Nias. Salah satunya adalah memudahkan penulisan bahasa Nias di layar smartphone (Android keyboard) dan di komputer PC (memasang huruf ŵ dan ö di papan ketik komputer). Lihat Nias Keyboard Project untuk informasi lebih lanjut.

Sementara saya memikirkan cara memudahkan penerjemahan bahasa Indonesia-Nias dan Inggris-Nias, saya ketemu kamus Sundermann, yang ternyata merupakan harta karun. Berminggu-minggu saya habiskan untuk men-download satu per satu halaman kemudian mengubahnya menjadi teks, mengoreksi salah cetak, memeriksa satu per satu kata. Kendati demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa masih terdapat salah tulis (program OCR tesseract dari Google yang saya pakai untuk konversi buku ke teks, kendati merupakan salah satu program tercanggih saat ini, tidaklah 100% sempurna. Di sana sini selalu saja huruf yang salah.

Syukurlah saya juga memiliki hard-copy, yang saya pesan dari sebuah pencetakan di India, yang spesialisasi mencetak buku-buku lama (lihat catatan di sampul sebelah kiri gambar di atas).

Di situs ini saya tampilkan teks dari Sundermann sendiri, yang akan saya jadikan sebagai dasar untuk membuat kamus Indonesia-Nias, Inggris-Nias, Jerman-Nias dan Nias-Indonesia/Inggris/Jerman di Wiktionary Li Niha. Jadi dari bahasa Jerman, melalui bahasa Inggris dan Indonesia akhirnya sampai kembali ke bahasa Nias.


Catatan khusus mengenai situs ini:

1. Saya mempersembahkan kerja keras ini buat masyarakat Nias, yang berbagi keprihatinan dengan saya untuk melestarikan bahasa Nias mulai dari sekarang.

2. Saya tahu karya ini diterbitkan lebih seratus tahun yang lalu, yakni pada tahun 1905. Sejauh saya tahu hak cipta yang berlaku di Indonesia adalah 75 tahun setelah publikasi atau setelah pengarang meninggal dunia. Dalam hal ini pengarang kamus ini telah meninggal lebih seratus tahun yang lalu, karena itu saya rasa karya ini bisa ditampilkan ke publik Nias di sini. Sundermann sangat mencintai umatnya di Nias dan saya yakin dia akan dengan senang hati mempersembahkan karya ini untuk mereka.

3. Saya mengadakan perubahan dalam teks untuk menyesuaikan penulisan ke ejaan bahasa Indonesia (EYD), yang de facto satu-satunya tata penulisan yang dipelajari anak-anak di sekolah dan karena itu satu-satunya ejaan yang dikenal. Maka huruf-huruf oe menjadi u, j menjadi y dan ch menjadi kh. Dengan demikian saya pindahkan entri yang mulai dengan huruf-huruf tsb. ke posisi yang cocok dalam ejaan latin. Bisa jadi ada yang terlewat dalam pemeriksaan saya jadi itu adalah kesalahan dari saya.

4. Saya juga menambahkan pengucapan yang ditaruh di antara tanda {}, bila satu kata menuntut penekanan khusus di suku kata tertentu untuk menampilkan arti kata yang tepat.

Bila Anda ingin menyampaikan saran atau koreksi dlsb. jangan segan-segan mengirim email ke achida.id@gmail.com


Ya'ahowu.


Sirus Laia